Senin, 18 Januari 2010

Puisi Yang Terampas dan Yang Terputus - Chairil Anwar

Puisi Yang Terampas dan Yang Terputus - Chairil Anwar


YANG TERAMPAS DAN YANG PUTUS

kelam dan angin lalu mempesiang diriku,
menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,
malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu

di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru dingin

aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang
dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu;
tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang

tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku

Karya: Chairil Anwar

1 komentar:

  1. puisi -puisi yang begitu dalam maknanya
    (Wisnu Murti,http://tulisandenpasar.blogspot.com)

    BalasHapus